Karakteristik Anak SMP dalam BK Karir

1.      Tugas-tugas pokok perkembangan yang harus dicapai anak , yaitu:
a.       Mengenal kemampuan, bakat, minat, serta arah kecenderungan karir.
b.      Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk pendidikan lanjutan.
c.       Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap pribadi yang mandiri.
d.      Mengarahkan diri pada peranan sosial sebagai pria atau sebagai wanita.
2.      Perkembangan kemampuan berpikir anak sudah pada tahap operasional formal, dimana anak sudah mulai berpikir secara abstrak, namun masih perlu bantuan dengan contoh-contoh konkrit dalam kehidupan sehari-hari.
3.      Konsep belajar sudah mulai berkembang pada tahap pemahaman, dimana setiap informasi/konsep atau peristiwa belajar dapat dicerna oleh aspek kognitifnya sehingga mereka memperoleh pemahaman diri yang lebih baik.
4.      Berada pada tahap perkembangan remaja, sedang mengalami masa pubertas dan mencari identitas diri.
Ada beberapa karakteristik anak SMP yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan konseling karir. Karakteristik-karakteristik tersebut adalah:
1.      Karena masa SMP adalah masa transisi dari pendidikan sekolah dasar yang terstruktur dan lebih umum ke sekolah menengah yang kurang terstruktur dan lebih khusus, siswa harus diberikan kesempatan luas untuk mengeksplorasi karakteristik pribadi mereka sebagaimana halnya  pilihan-pilihan pendidikan yang harus mereka pilih.
2.      Karena rentangan luas dalam kematangan karir, minat, nilai, dan kemampuan merupakan cirri dari siswa SMP, beragam metode dibutuhkan untuk mengakomodir perbedaan individu.
3.      Berhubung wanita lebih memungkinkan dibandingkan pria dalam membuat pilihan vokasional yang definitive, konseling karir harus dapat memastikan pilihan-pilihan tersebut dibuat dengan sengaja dan atas dasar informasi akurat dan relefan.
4.      Sangat mendasar bagi perubahan cepat yang dialami siswa di SMP adalah pencarian identitas diri. Oleh sebab itu, program konseling, program harus mendorong siswa untuk mengeksplorasi perasaan, kebutuhan dan ketidakpastian mereka sebagai dasar untuk mengevaluasi pilihan pendidikan dan pekerjaan mereka. Klarifikasi nilai-nilai dan proses serupa lainnya sangat membantu dalam kaitan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar